Senin, 14 Mei 2012

Indah Pada Waktunya

Hidup ini selalu penuh dengan keseimbangan, ada banyak ada sedikit, ada kanan ada kiri, ada laki-laki ada perempuan, ada atas ada bawah, dan ada baik ada pula jahat. Begitu juga proses belajar, kita selalu dihadapkan dengan keseimbangan ada gagal ada berhasil, ada nilai 0 ada juga nilai 100. Tinggal bagaimana kita menyikapi keduanya, yaitu saat kita berada di posisi gagal atau berhasil, saat kita mendapat angka 0 atau 100. Akankah kita sombong saat mendapat keberhasilan atau kita terlalu bangga saat mendapat angka 100. Akankah kita terpuruk saat kita gagal atau akankah kita terlalu berlarut-larut dalam kesedihan saat mendapat angka 0. Apapun sikap yang kita ambil itulah yang akan menghasilkan kita di kemudian hari. 

Seperti yang saya alami saat ini. Bukan berada di titik teratas, bisa dikatakan saya sedang dihadapkan pada suatu titik rendah dalam hidup saya. Kenapa?? karena saya merasa belum bisa berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Tapi saya tidak mau berlarut-larut dalam kondisi ini. Karena saya tahu semua akan indah pada waktunya. Ahahaa...bisa dibilang saya orang yang "ndableg" udah berada di kondisi seperti ini tetep aja masih bisa cekakak cekikik. Saya tahu, Allah tidak akan membiarkan saya terus dalam kondisi seperti ini jika saya terus berusaha. Tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT, Allah Maha Pemberi Rizki. Dengan selalu berusaha dan berdoa Insya Allah :) Akan ada pelangi setelah hujan, akan menjadi kupu-kupu setelah kepompong. Yang mesti dan harus selalu saya ingat adalah untuk selalu bersyukur. Bersyukur atas nikmat yang selalu dilimpahkan-Nya. Bersyukur karena selalu ada Ibu, Bapak, saudara dan teman yang selalu mendukung dan mengingatkan untuk tetap bersemangat. Saya bersyukur, karena dengan begini saya bisa melihat siapa-siapa yang tetap ada untuk saya dan siapa-siapa yang menjadi seakan tak mengenal saya. hihihiii....karena setiap langkah adalah pembelajaran bagi kita. kadang kita lewat jalan yang mulus kadang kita lewat jalan berkerikil. Saat kita melewati jalan berkerikil yakinlah kalo di depan telah ada jalan mulus, tapi saat kita lewat jalan mulus, jangan lupa bahwa akan ada pula jalan berkerikil.

Ayo semangat! semangat! Setiap esok adalah harapan, jangan pernah menyerah, Allah tidak menyukai hambanya yang berputus asa :)
- Jangan lupakan yang wajib, rutinkan yang sunnah, langgengkan sedekah, pantaskan diri dihadapan-Nya 

**Selfminder**

Minggu, 06 Mei 2012

Jajanan Tradisional

Munculnya berbagai makanan siap saji, restoran ala luar negeri, dan cafe2 bertemakan makanan modern semakin menenggelamkan eksistensi makanan tradisional jaman dulu. Saya yakin saat ini hanya sebagian kecil dari remaja dan anak muda jaman sekarang yang masih mengenal jajanan tradisional daerah masing-masing.
Nah kebetulan saya berasal dari Pekalongan dan berasal dari keluarga yang sangat mencintai jajanan tradisional, saya ingin sedikit menuliskan jajanan apa saja yang ada dan sering dinikmati oleh para pekalonganers yang tak hanya berasal dari pekalongan dan mungkin masih cukup familiar di telinga.

1. Srintil
Saya kurang tahu juga sebenarnya jajanan ini berasal dari daerah mana. Namun mungkin ini jajanan khas Jawa. Jawa identik dengan manis dan srintil adalah satu jajanan manis. Srintil merupakan salah satu jajan pasar yang cukup terkenal di kalangan para orang tua, mungkin agak asing untuk kaum muda saat ini. Srintil berasal dari tepung singkong yang dicampur dengan tepung srintil, berwarna coklat bening yang dihiasi butiran-butiran putih tepung srintil. Rasanya manis dan teksturnya kenyal. Biasanya srintil ini dibaluri kepala parut yang sudah dikukus untuk menambah rasa gurih. Tahun 1990an srintil banyak ditemui di penjual sarapan di pinggir jalan atau juga di penjual urap. Hanya dengan Rp 500 hingga Rp 1000 rupiah saja kita bisa menikmati jajanan yang satu ini. Saat ini srintil sudah jarang sekali ditemui. Hanya beberapa penjual pasar yang masih menyediakan jajanan manis kenyal ini.

2. Kapur
Nah jajanan yang satu ini merupakan salah satu jajanan favorit saya. Sama seperti srintil jajanan ini juga sudah sangat jarang bisa ditemui saat ini dan sangat sulit ditemukan keberadaannya. Kapur adalah salah satu jajanan yang berasal dari tepung ketan. Warnanya hijau aromanya wangi daun suji dan dibalut dengan daun pisang. Biasanya jajanan ini dimakan dengan baluran kelapa parut. Jika srintil rasanya manis, kapur adalah salah satu jajanan pasar yang rasanya gurih asin. Dengan harga yang sama seperti srintil, kita sudah bisa menikmati jajanan yang satu ini. Saat ini kapur masih bisa ditemui di penjual jajanan keliling di pagi hari, namun tidak sering.

3. Lupis
Lupis mungkin bukan jajanan yang asing bukan hanya di kalangan orang jawa, namun di semua kota bahkan di kota Jakarta. Lupis berasal dari beras ketan yang dibungkus dengan daun pisang dan dikukus, warnanya putih dan hijau dilapisan luar. Rasanya gurih dan sedikit manis. Lupis bisa ditemui dalam berbagai ukuran mulai dari 7cm hingga ukuran raksasa. Untuk di daerah Pekalongan, lupis banyak ditemui di bulan syawal tepatnya antara tanggal 4 hingga 8 Syawal. Daerah penghasil lupis terbanyak di Pekalongan adalah di daerah Krapyak. Lupis dapat diperoleh dengan harga yang bervariasi untuk yang berukuran 7cm bisa dinikmati hanya dengan Rp 1000,- sedangkan untuk ukuran sedang harganya lebih bervariasi mulai dari Rp3000,- hingga Rp7000,- di bulan Syawal. Selain ukuran sedang juga terdapat lupis ukuran raksasa. Biasanya lupis ini hanya dapat ditemui pada tanggal 7 Syawal. Lupis ini berukuran puluhan kilogram dan dimasak selama lebih dari 7 hari. Biasanya pada tanggal tersebut orang-orang datang untuk menyaksikan lupis ukuran raksasa ini bahkan ikut menyicipinya. Tradisi ini biasa disebut Syawalan dimana orang-orang daerah Krapyak juga menyediakan berbagai jenis makanan di rumahnya untuk pengunjung baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal. Makanan selain lupis yang biasa disajikan antara lain, rujak atau lotek sebutan untuk orang pekalongan dan mi usek sambel (kerupuk pasir plus sambel)

4. Gemblong
Ini satu-satunya jajanan tradisional yang masih mudah ditemukan saat ini. Gemblong terdiri dari beberapa campuran jajanan antara lain ketan putih, gemblong (ketan yang dihaluskan), dan klepon. Ketiga jajanan ini dijadikan satu kemudian diberi taburan santan kanil dan kelapa serundeng. Penjual jajanan yang satu ini sangatlah unik. Jajanan ini selalu dijual oleh sepasang suami istri yang berkeliling bersama sambil memanggul jualannya. Sang istri yang meracik jajanan dan sang suami yang akan membungkusnya dengan daun pisang. Hal seperti ini yang menjadi ciri khas dari pedagang gemblong. Saat ini gemblong dapat ditemui di pasar kaget yang selalu diadakan setiap hari di daerah yang berbeda-beda namun sudah tidak dengan konsep yang sama, yaitu tidak lagi menggunakan panggulan seperti dulu. Jajanan ini saat ini masih dapat dinikmati hanya dengan mengeluarkan uang Rp 1000,- hingga Rp 2000,-

5.Gablok
Namanya memang agak unik. Tapi jangan salah, makanan ini banyak lho penggemarnya. Gablok adalah ketan putih yang dikukus dicampur dengan kacang tolo dan dimakan dengan taburan kelapa parut yang telah dikukus. Jajanan ini biasa disantap sebagai sarapan bagi mereka pecinta jajanan tradisional. Saat ini Gablok juga masih bisa ditemui di beberapa tempat seperti di pasar kaget, namun tidak banyak. Jajanan ini masih bisa dinikmati dengan harga Rp 1000,- sampai Rp 2000,- . Rasanya yang gurih membuat jajanan ini cukup eksis dikalangan pecinta kuliner tradisional.

6. Cetot
Cetot memiliki bentuk dan rasa yang tidak jauh dari gemblong, hanya saja cetot lebih suka berkarir solo alias tidak dicampur dengan klepon dan ketan putih. cetot adalah ketan putih yang dihaluskan dan ditaburi santan dan kelapa serundeng. Sama dengan gablok, eksistensi masih ccukup baik saat ini dan bisa ditemui di beberapa pasar kaget. Harganya juga masih sama dengan jajanan pasar lainnya. Rasanya yang manis dan gurih membuat orang yang menikmatinya selalu ingin lagi dan lagi.

7. cining
Cining ini sangat jarang ditemui di kota Pekalongan. Jajanan ini lebih digemari oleh penduduk kabupaten di wiradesa. cining berasal dari tepung ketan dengan beraneka macam warna seperti putih, hijau, dan pink. Rasa cining yang gurih dan kenyal dengan taburan gula pasir dan kelapa parut membuat anak kecil banyak yang menggemari jajanan ini. Jajanan ini saat ini masih bisa dan banyak ditemui di Pasar Wiradesa. Untuk harganya saya kurang tahu karena jarang beli sendiri :p

8. Kroco
Ini bukan jenis jajanan manis dan tinggi kandungan karbohidrat seperti jajanan lain diatas. Ini salah satu jajanan yang  memiliki kandungan protein yang tinggi. Kroco merupakan makanan yang berasal dari keong tutut yang direbus bersama kelapa parut dengan berbagai bumbu dan rempah. Rasanya yang menarik membuat kroco banyak digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak kecil hingga orang dewasa. Saya salah satu penggemar setia kroco hingga saat ini. Kroco adalah salah satu makanan favorit saya sejak SD. Cara makannya menyenangkan yaitu dengan menggunakan tusuk gigi untuk mengeluarkan dagingnya hingga berbunyi zzlluuuurrrppppp.....Untuk harga makanan yang satu ini saya juga kurang tahu karena biasanya budhe saya menyediakan makanan ini saat kami berkunjung ke wiradesa langsung dari panci besar. Oiya, tidak dianjurkan untuk makan kroco dalam jumlah banyak karena bisa menyebabkan pusing. Cara memasak yang kurang bersih dan benar juga perlu diwaspadai. karena itu memasak kroco memerlukan keahlian yang cukup.

Tidak hanya jajanan diatas yang masih perlu diperhatikan. Mungkin itu hanya secuil yang saya ingat dan masih sering saya temui. Ditempat lain masih banyak terdapat berbagai jenis jajanan tradisional yang masih sangat layak untuk dinikmati dan butuh ditingkatkan eksistensinya. Jangan hanya tergiur dengan berbagai jenis makanan modern saat ini saja, tapi mari kita coba lestarikan kembali jajanan tradisional daerah kita masing-masing. Semboyan orang gizi "You are What You eat" tunjukan jatidiri kita dengan makanan yang kita makan. Kalau orang luar negeri saja banyak yang ingin mencicipi aneka kuliner Indonesia, kenapa kita juga tidak menikmati kuliner milik kita sendiri???